1.140 Warga Idap Tuberclosis

- 22 November 2017, 22:15 WIB
komitmen-penanggulangan-tuberclosis
komitmen-penanggulangan-tuberclosis

PANDEGLANG, (KB).- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Didi Mulyadi mengatakan, sampai saat ini tercatat dari 2.662 warga Pandeglang, sekitar 1.140 orang terinfeksi (mengidap) penyakit TBC atau Tuberclosis. Data tersebut, lanjut Didi, hasil dari upaya pemeriksaan yang dilakukan di setiap sarana kesehatan. "Jadi kalau dilihat dari progres hasil pemeriksaan kesehatan, tentu kita merasa prihatin. Sebab, jumlah penderita penyakit menakutkan itu cukup banyak mencapai ribuan. Untuk itu, kita sudah berusaha menekan jumlah korban mengidap penyakit dengan program pencegahan baik dilakukan dari pusat, provinsi dan kabupaten. Jadi upaya kita sudah maksimal," kata Didi, Selasa (21/11/2017). Menurut Didi, angka penyebaran TBC di dunia, bahwa Indonesia tercatat urutan ke dua setelah India. Sedangkan angka penyebaran penyakit tersebut di Banten, adalah urutan ketiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur. "Kalau Kabupaten Pandeglang di urutan kedua di Banten. Angka ini menunjukkan bahwa harus ada dukungan dari semua pihak untuk mengatasi dan mencegah untuk menekan penyebaran tuberkulosis di Pandeglang," tuturnya. Penyakit TBC tersebut, lanjut Didi, adalah penyakit paru-paru yang di indikasikan penyakit menular melalui pernapasan. Sehingga, dalam pencegahan efektif di masyarakat harus dengan gerakan prilaku hidup sehat. "Prilaku hidup sehat di masyarakat ini masih rendah. Kurangnya disiplin melakukan pencegahan dan pengobatan. Tetapi, kalau sudah terserang penyakit akut, seperti muntah darah baru mau berobat," katanya. Sementara itu, Sekda Pandeglang Fery Hasanudin mengatakan, dalam menanggulangi dan mengatasi penyakit TBC tersebut harus dilakukan lintas sektoral. Upaya ini harus dimulai dari semua organisasi perangkat daerah (OPD). Sebab, saat ini pemerintah sudah ada puskesmas dan dinas kesehatan. "Saya berharap ada keputusan bersama dan komitmen kuat semua pihak untuk mengatasi penyakit menular yang sangat menakutkan ini. Kalau masih banyak, berarti kita gagal melaksanakan pelayanan kesehatan. Untuk itu, semua stakeholder harus terintegrasi, bagaimana sanitasi lingkungan yang bersih dan sehat itu harus tetap dijaga. Makanya semua dinas jangan hanya acara saja, tetapi harus ada aksi penanganan, pencegahan terhadap penyebaran penyakit secara serius dan berkesinambungan," ucapnya. (IF)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x